Oleh karena sifatnya tersebut, akasia sangat jarang diandalkan untuk bahan baku mebel luar ruangan. Produk-produk seperti bangku taman, pagar, hingga gazebo dan pergola, jarang memanfaatkan akasia. Lebih sering, pelaku usaha mengandalkan akasia sebagai material pembuatan furniture dalam ruangan atau indoor.
Metode Pengawetan Kayu Akasia
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, sebenarnya kita dapat melakukan treatment khusus yang biasa disebut treatment pengawetan kayu. Pada treatment pengawetan kayu, akasia diolah sedemikian rupa agar substratnya lebih tahan lama. Kalau jati lebih awet karena mengandung antihama, maka hal yang sama diterapkan pada kayu akasia. Bedanya, bila kandungan antihama pada jati bersifat alami, pada akasia, kandungan tersebut bersifat sintetis dan diusahakan manusia.
Insecticide 100 EC adalah obat antiserangga seperti rayap dan kumbang bubuk. Larutkan Insecticide dalam air, lalu jadikan larutan tersebut sebagai bahan perendaman atau bahan untuk dikuaskan pada akasia. Harapannya, kandungan Insecticide 100 EC akan merasuk ke substrat akasia, sehingga ke depannya tak akan lagi ada serangga yang merusak material tersebut.
Keberhasilan Treatment Pengawetan Kayu Akasia
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada keberhasilan proses pengawetan untuk kayu akasia. Faktor pertama, tentu adalah obat yang digunakan. Obat tersebut harus tepat sasaran sesuai hama yang menyerang dan mampu bekerja efektif pada kayu akasia.
Selanjutnya, pemilihan metode pengawetan juga harus diperhatikan dengan baik. Secara umum, pengawetan kayu bisa dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya cara perendaman, pengkuasan, hingga vakum tekan. Sistem vakum tekan adalah yang terbaik tapi memakan biaya paling besar di antara metode lainnya.
Agar kayu akasia makin awet, aplikasikan pula finishing dengan bahan yang bagus. Lapisan cat yang Anda terapkan akan melindungi akasia dari serangga, jamur, hingga perubahan cuaca. Sehingga, tidak mungkin lagi akasia tidak bisa digunakan sebagai bahan baku mebel luar ruangan.