Bahan pengawet untuk kayu saat ini benar-benar dibutuhkan. Kebutuhan masyrakat akan kayu yang terawetkan semakin tinggi seiring tumbuhnya kesadaran banyak manfaat pengawetan kayu. Baik sebelum kontruksi menjadi mebel atau bangunan, maupun dalam bentuk jadi. Manfaat utama yang dirasakan adalah kekuatan kayu tidak menurun dan kualitasnya terjaga sepanjang waktu.
Pengawetan kayu dengan bahan kimia mencegah tumbuhnya organisme perusak kayu seperti jamur dan rayap. Khususnya rayap kayu kering maupun rayap tanah dampak kerusakaan sangat terasa saat menyerang mebel, kusen ataupun bangunan kayu. Tetapi dalam persoalan ini, masyrakat industri perkayuan ataupun pengguna produk kayu kurang sadar akan pentingnya pengawetan kayu sebelum kontruksi. Padahal kerugiannya sangat besar nantinya, apa saja? Simak berikut ini:
Baca Juga : kapur barus untuk anti rayap, solusi murah anti rayap
- Menurunnya kekuatan kayu.
- Tidak awet, maksimal 5 tahun.
- Penggantian kayu terlalu sering.
- Mengurangi nilai bangunan atau mebel.
- Kerusakaan permukaan hingga bagian dalam kayu.
Untuk Apa Dan Bagaimana Proses Pengawetan Kayu Agar Terhindar Dari Rayap?
Di dalam praktek, usaha pengawetan kayu dapat dilakukan sebagai pendukung untuk melengkapi kegiatan industri perkayuan yang sudah ada dan atau dapat pula berdiri sendiri sebagai industri jasa. Bahkan pengawetan kayu bisa dilakukan oleh perorangan untuk kepentingan sendiri. Masyarakat di pedesaan sudah biasa melalukannya berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara turun-menurun, seperti: merendam dalam lumpur, air mengalir, kolam, pengasapan dan pelaburan dengan menggunakan residu, minyak tanah atau kapur untuk melindungi kayu bangunan. Cara lain yang biasa dilakukan yaitu dengan mengatur waktu (mangsa) atau diteres sebelum pohon ditebang. Cara di atas diyakini efektif terhadap serangga bubuk, tetapi belum tentu terhadap OPK lain.
Baca Juga : cara mengolah kayu mangga supaya terhindar dari jamur
Penggunaan bahan pengawet dianggap sebagai suatu cara yang paling efektif dan efisien, karena proses dan hasilnya dapat dikendalikan. Pada kayu, pemberian bahan pengawet dapat bersifat sementara dan jangka panjang yang dikenal dengan pengawetan kayu. Disebut sementara, karena waktu perlindungannya terbatas, yaitu sampai kadar air kayu kering udara. Kegiatan semacam itu biasa dilakukan pada dolok atau kayu gergajian segar untuk mencegah serangan jamur pewarna dan kumbang bubuk kayu basah.
Sudah disebutkan di atas, bahwa pengawetan kayu adalah usaha untuk memperbaiki ketahanan kayu terhadap OPK agar umur teknisnya bertambah panjang beberapa kali lipat dari umur kayu tanpa diawetkan. Sehingga peran penting pengawetan kayu tidak bisa dihindarkan.
Prosesnya dapat dilakukan dengan cara sederhana, seperti rendaman dingin, rendaman panas-dingin, dan difusi serta dengan alat vakum-tekanan. Masing-masing cara memiliki keungulan dan kekurangan, namun cara mana yang dipilih bergantung pada keadaan kayu, bahan pengawet dan faktor ekonomisnya sesuai standar produk kayu.
Hasil Pengawetan Menggunakan BioCide Insecticide
Insecticide adalah bahan pengawet anti rayap yang handal mencegah rayap mendekati produk kayu Anda. Baik dalam bentuk gelondongan, sawn timber maupun sudah dalam bentuk mebel/bangunan. Obat ini dapat diaplikasikan pada masa prakontruksi atau sebelum kayu digunakan untuk mebel maupun bangunan. Pada tahap prakontruksi aplikasi BioCide Insecticide dapat dilakukan dengan perendaman ataupun vakum tekan. Sehingga obat dapat masuk dan membuat kayu tahan hingga bertahun-tahun.
Obat anti rayap ini tidak menghilangkan warna kayu atau membuat warna kayu jadi putih. Target luas hingga 15 m₃ per kilo. Daya masuk obat ke kayu juga cepat. Bahan pengawet kayu anti rayap ini relatif aman dan ramah lingkungan.
Dapatkan BioCide Insecticide dengan menghubungi nomor yang tertera.