Pengertian Mutu Kayu
Mutu kayu bisa didefinisikan sebagai derajat bagus dan tidaknya kayu menurut kriteria tertentu. Penilaian mutu harus bersifat objektif karenanya kriteria yang dipakai pun tidak boleh subjektif. Misalnya kriteria mengenai keindahan kayu.
Beauty is in the eye of the beholder! Demikian kata pepatah. Sehingga estetika atau keindahan kayu menjadi kriteria yang sulit atau bahkan tidak bisa digunakan. Biasanya derajat kualitas kayu ini dipengaruhi oleh faktor yang bersifat teknis seperti mata kayu dan adanya lubang di kayu. Nah, dari hal-hal teknis inilah kita kemudian bisa mengklasifikasi kayu menurut tingkat kualitasnya.
Mutu Kayu Kelas A dan Mutu Kayu Kelas B
Kualitas kayu sendiri sampai saat ini bisa dibagi menjadi dua, yakni mutu A dan mutu B.
Mutu A
Kayu dalam mutu A harus memenuhi syarat
- Maksimal 3,5 cm atau 1/6 lebar kayu maksimal
- Lubang ukuran 1,5 sampai 3 mm: maksimal 2 lubang per 100 cm kuadrat
- Lubang sampai dengan 1,5 mm 16 per 100 cm kuadrat
- Tidak boleh ada lubang di atas 3 mm
- Serat miring: tinggi maksimal 1/10
- Arah radial maksimal ¼ tebal kayu
- Arah lingkaran tahun maksimal 1/5 tebal kayu
Mutu B
Kayu dalam mutu B harus memenuhi syarat
- Maksimal 5 cm atau 1/4 lebar kayu maksimal
- Lubang ukuran 1,5 sampai 3 mm: maksimal 4 lubang per 100 cm kuadrat
- Lubang1,5 mm maksimal 32 per 100 cm kuadrat
- Lubang di atas 3 mm: maksimal 2 per 100 cm kuadrat
- Serat miring: tinggi maksimal 1/7
- Arah radial maksimal 1/3 tebal kayu
- Arah lingkaran tahun maksimal 1/4 tebal kayu
Faktor yang Memengaruhi Kualitas Kayu
Ada banyak faktor yang memberikan efek terhadap mutu kayu. Beberapa faktor tersebut adalah:
- Berat jenis kayu.
- Kadar lengas kayu yang berkaitan dengan mulai susut kayu
- Tingkat kecepatan pertumbuhan kayu
- Jumlah mata kayu
- Tingkat retak kayu
- Posisi cincin tahun
- Lama pembebanan
- Dilakukan tidaknya treatment-treatment khusus yang bisa meningkatkan kualitas kayu
- Berasal dari pohon atau dari pohon yang sudah tumbang
- Kemiringan arah serat kayu
- Cara pengeringan yang dilakukan (apakah kayu dikeringkan dalam oven atau alami)
Bagaimana dengan estetika kayu? Estetika atau keindahan secara umum bernilai subjektif. Di pasaran, harga kayu memang bisa dinilai dari estetikanya, namun penilaian kayu menurut keindahan akan sangat sulit dilakukan, bahkan kadang berkebalikan dengan kualitas teknis kayu.
Misalnya saja terkait dengan jumlah mata kayu. Secara umum, bisa dikatakan makin sedikit jumlah mata kayu, maka mutu kayu semakin baik. Tapi ternyata bagi beberapa kalangan, kayu dengan jumlah mata yang banyak justru amat disukai. Misalnya saja kayu pinus yang sering dicari oleh mereka pembuat furniture desain vintage dan pedesaan.
Peningkatan Mutu Kayu di Era Industri Woodworking Modern
Tiap jenis kayu berasal dari spesies pohon yang berbeda. Dan perbedaan ini akan memengaruhi faktor-faktor penentu kualitas kayu. Ada kayu dari spesies tertentu yang memang terkenal lebih baik dibanding kayu dari spesies pohon lainnya. Namun demikian, bukan berarti mutu atau kualitas kayu selalu hanya dipengaruhi asal spesies kayu tersebut.
Pada daftar faktor yang memengaruhi kualitas kayu di atas saja sudah dijelaskan bahwa cara kita mengolah kayu juga memberikan pengaruh besar. Pun demikian dengan treatment khusus yang kita lakukan.
Treatment khusus?
Industri woodworking telah mengalami modernisasi di sana-sini. Kini bukan satu hal yang asing apabila kita mendapati usaha untuk memperbaiki sifat kayu. Kita tidak lagi sekadar hanya memilih kayu yang baik saja. Di era woodworking modern, kayu yang dianggap kurang baik pun bisa dijadikan kayu bermutu baik. Salah satunya dengan cara pengawetan.
Kami Sedia BioCide Insecticide untuk Tingkatkan Keawetan Kayu
Pengawetan adalah suatu usaha untuk meningkatkan usia pakai kayu dengan cara membuatnya menjadi tahan hama. Sebab, hampir selalu penyebab kayu rusak yang bersifat non teknis adalah serangan hama mulai dari jamur sampai rayap.
Pengawetan akan membuat kayu bertahan sangat lama bahkan sampai berkali-lipat usia pakai normalnya. Misalnya saja kayu sengon yang bila tidak diawetkan hanya bisa bertahan beberapa tahun saja, sedangkan bila diawetkan bisa bertahan sampai puluhan tahun. Namun tentu saja, hasil ini tergantung pada kualitas pengawetan yang dilakukan. Dan kualitas pengawetan sangat dipengaruhi obat yang digunakan. Dalam hal ini, kami menyarankan BioCide Insecticide.
Keunggulan BioCide Insecticide
Apa itu BioCide Insecticide? Ringkasnya, BioCide Insecticide adalah produk yang bisa membuat kayu menjadi tahan terhadap rayap sampai semut. Insektisida ini digunakan dengan cara diresapkan ke dalam kayu baik dengan metode perendaman atau dengan dikuaskan di kayu.
BioCide bukan satu-satunya insektisida pengawet di pasaran. Namun memang, dilihat dari kualitasnya, produk ini adalah yang paling baik.
- BioCide lebih mudah digunakan bahkan bagi mereka yang belum terbiasa mengawetkan kayu.
- Zat pelindung kayu BioCide bisa bertahan lebih lama dibanding insektisida lainnya sehingga memberikan proteksi ekstra
- Bisa digunakan untuk mencegah sangat banyak jenis hama serangga mulai dari rayap, teter, sampai semut dan tawon penggali kayu
- Harga yang terjangkau
- Sangat hemat digunakan
- Lebih aman dan ramah lingkungan
- Tidak membuat kayu jadi sulit dicat
Cara Memesan BioCide Insecticide
Menarik, bukan keunggulan BioCide di atas? Jika Anda tertarik dengan produk ini, Anda bisa membelinya di antiserangga lho. Hubungi saja CS kami via kontak yang disediakan. Atau, Anda juga bisa berkunjung ke Bio Service Point di Yogyakarta, Jepara, Cirebon, dan beberapa kota lainnya. Kami akan selalu menyambut dan melayani Anda dengan ramah dan menyenangkan.
Demikian informasi yang bisa kami bagikan di artikel kali ini. Pada akhirnya, kualitas atau mutu kayu bisa didefinisikan sebagai derajat bagus dan tidaknya kayu menurut kriteria tertentu. Secara pribadi, kita bisa saja menganggap bahwa kayu A lebih baik dibanding kayu B. Namun, untuk penilaian yang objektif, tingkat kualitas kayu harus mengacu pada aspek-aspek yang disepakati. Saat ini, beberapa aspek yang disepakati menentukan kualitas kayu antara lain jumlah mata kayu, tingkat keawetan kayu, sampai tingkat retak kayu. Aspek-aspek ini kemudian dinilai secara menyeluruh. Kita pun bisa membagi kayu dalam dua kelompok berdasarkan mutunya. Yang pertama ada kayu dalam mutu A dan yang kedua adalah kayu dalam mutu B.
Perbedaan kualitas kayu ini tidak bersifat mutlak bagi kayu-kayu di lapangan. Bagaimanapun juga di era industri woodworking modern, kayu bisa ditingkatkan kualitasnya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan meningkatkan keawetan dengan treatment pengawetan berbasis BioCide Insecticide. Aplikasi BioCide akan membuat kayu jadi lebih awet dan bisa bertahan sampai berkali lipat dari usia pakai normalnya. Sangat menarik, bukan?
Semoga artikel mengenai mutu kayu ini bermanfaat untuk Anda, ya! Terus gunakan BioCide Insecticide!