Dari Istilah Rumah Bangla
Berasal dari istilah bangla dari salah satu bahasa India, bungalow berkembang menjadi kata yang sering diartikan sebagai salah satu bentuk penginapan rekreatif. Bangla sendiri memiliki makna rumah singgah bagi pelancong. Kata ini diadopsi Inggris saat masih menjajah India. Sehingga wajar saja bila kata turunannya memiliki artian yang dipersepsikan selama ini.
Bila merujuk pada bentuk atau desain bangunannya, sebenarnya bungalow merupakan bangunan dengan desain sangat biasa. Banyak rumah yang masuk dalam kategori bangunan ini. Ciri atau karakteristik utamanya adalah adanya serambi dan tidak diterapkannya konsep lorong. Adapun saat ini, sudah banyak trend desain yang berkembang. Sebut saja Swiss Chalet dan California Style.
Baca Juga : begini cara membuat atap dari bambu agar rumah terlihat unik
Ciri Khas Bangunan Bertipe Bungalow
- Memiliki serambi atau beranda berukuran medium hingga luas
- Satu atau 2 lantai saja
- Atap melebar, tak begitu tinggi
- Tidak terdapat lorong. Hubungan antar ruangan secara langsung.
Tips agar Bungalow Lebih Menarik dan Tahan Lama
Suka tak suka, istilah yang asal katanya dari rumah bangla ini telah berkembang sebagai hunian untuk rekreasi. Biasanya penerapannya dilakukan di daerah-daerah wisata seperti dekat pantai dan pegunungan. Jadi, perputaran uang memainkan peran signifikan di sini. Agar tak rugi, berikut ini beberapa tips dalam membangunnya:
Terapkan Desain Tradisional atau yang Unik
Untuk apa membangun hunian yang desainnya begitu-begitu saja? Cobalah desain-desain unik dan tradisional yang pastinya akan diminati pasar.
Gunakan Kayu, Bambu, atau Batu
Untuk mendukung konsep tradisional, bukan hanya desain saja yang perlu diusahakan. Bahan atau material pembuatnya pun demikian. Cobalah gunakan bahan-bahan pembuat dari kayu, bambu, atau batu. Bukan hanya bahan dari batu bata dan semen saja.
Pastikan Cat dan Lemnya Aman
Turis yang datang ke Indonesia biasanya pergi ke negeri ini dengan harapan untuk berwisata dalam konteks “back to nature” dalam suasana tradisional Indonesia. Jadi, menggunakan bahan kimia berupa cat dan lem yang aman pun harus pula diusahakan. Dengan demikian, kita juga bisa mendapatkan branding baru seperti konsep hunian ramah lingkungan yang pastinya sangat menarik.
Awetkan Dulu Kayu dan Bambu
Bagi Anda yang menggunakan kayu, bambu, dan serat alam dalam pembuatan bungalow, jangan lupa awetkan dulu material-material tersebut. Treatment pengawetan berfungsi menjaga bahan organik seperti bambu dari hama seperti jamur, rayap, totor, kecoa, dan insekta lainnya. Dengan treatment ini, bahan organik bukan hanya akan tahan lama, namun bangunan pun akan turut bebas hama.