Bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan tahan gempa. Sebelum kontruksi bambu untuk bangunan jenis ini harus diawetkan terlabih dahulu dengan pengawet bambu yang berkualitas.
Masalah mendasar pemakaian bambu di Masyarakat adalah informasi cara-cara pengawetan bambu dan cara mengkonstruksi bangunan bambu, sehingga masyarakat membangun rumah bambu hanya mendasarkan konstruksi bambu seperti yang pernah dilakukan oleh para nenek-moyang. Untuk ini pada tulisan ini akan disampaikan prinsip-prinsip konstruksi bambu dan teknik pengawetan bambu pra-kontruksi.
Pertanyaaan mendasar adalah, kenapa bangunan bambu yang dikonstruksi secara benar dapat tahan gempa? Sesungguhnya konstruksi bangunan dengan berbagai bahan penyusun dapat dikonstruksi tahan terhadap gempa. Pada prinsipnya bangunan tahan gempa dimaksudkan untuk meminimalisir korban yang berasal dari penghuni/pemakai bangunan tersebut. Dengan kata lain, penghuni bangunan dapat segera keluar dari bangunan yang terkena gempa dengan selamat pada saat terjadi gempa.
Baca Juga : Efek buruk pengawetan bambu menggunakan solar
Sesuai dengan prinsip dasar bangunan tahan gempa yang harus diusahakan seringan mungkin, maka bahan bambu sangat memenuhi persyaratan ini, juga bambu dikenal dengan kelenturannya yang cukup tinggi. Pada bangunan tahan gempa, bambu dapat digunakan sebagai elemen balok, kolom, pendukung atap, pengisi dinding, maupun lantai. Pemakaian bambu (gedhek) untuk elemen dinding pada bangunan rumah dengan rangka kayu seperti rumah-rumah tradisional di DIY dan Jawa Tengah akan menjadikan bangunan tersebut menjadi ringan.
Di samping dipakai dalam bentuk anyaman gedhek, bambu dapat digunakan sebagai elemen dinding dalam bentuk galar, atau bilah yang dipasang horisontal dengan direnggangkan dan diplester dengan mortar (adukan pasir dan semen), dapat pula berbentuk anyaman bilah dengan anyaman utama berarah horisontal dan diplester dengan mortar. Cara serupa ini juga bisa diaplikasikan untuk rumah atap bambu yang unik.
Bambu sangat murah dan bisa dikontruksi untuk bangunan apapun sesuai kebutuhan, namun hal yang terpenting untuk mendukung kekuatan kontruksi bambu selain prinsip kontruksi yang benar ialah pengawetan bambu. Bambu perlu diawetakn untuk menambah umur pakai dan kekuatan kayu, karena pengawetan menghindarkan bambu dari hama perusak. Seperti apa bahan pengawet bambu yang baik untuk bangunan bambu?
Pengawet Bambu Anti Kumbang Bubuk
Pengawetan dilakukan untuk memperpanjang masa pakai bambu, baik untuk kontruksi bangunan tahan gempa maupun kontruksi bambu untuk mebel. Pengawetan bambu secara modern, artinya menggunakan bahan kimia, untuk mengindari serangga perusak kayu. Agar sesuai dengan konsep green building, pengawetan bambu juga harus menggunakan pengawet yang ramah lingkungan juga. BioCide Insecticide adalah produk yang cocok, dapat larut dalam air sehingga relatif ramah lingkungan.
Produk BioCide Insecticide dapat menjadi referensi apabila Anda hendak mendirikan bangunan bambu. Bahan ini adalah alternatif pengawet bambu terbaik.  Berbahan aktif cypermethrine 100 EC, bahan ini dapat menjadi penangkal untuk menghilangkan rayap pada kayu bambu. BioCide Insecticide didesain untuk mencegah serangan kumbang bubuk, teter, rayap, dan berbagai serangga hama lainnya.
Produk ini bersifat neurotoksik sehingga mampu bekerja sangat efektif. Aplikasi bahan ini mudah, murah, dan relatif aman bagi pekerja dibanding insektisida lain. Sebuah bahan kimia yang diformulasikan dengan kemampuan dan daya sebar luas.
Kemampuan Unik BioCide Insecticide
Kemampuan unik dari BioCide insecticide ini, tidak hanya pada masa pengolahan kayu. Lebih dari itu, juga dapat digunakan untuk pemeliharaan bangunan yang mengunakan kayu bambu sebagai kerangka kontruksi yang bertujuan untuk mengantisipasi datangnya rayap tanah. Produk pengawet bambu BioCide tersebut cukup di siramkan pada pojok-pojok lantai, kerangka bangunan dan dapat diaplikasian dengan system vakum tekan, spray, kuas, hingga rendam. Jika ingin mengaplikasikan produk ini, hubungi kami melalui wa & sms di 082 167 600 693.