Awas! Serangan Rayap di Jakarta Ancam Gedung Tua Bersejarah

Tak disangka, serangan rayap di Jakarta sudah memasuki fase parah. Serangga koloni ini ditemukan sudah tersebar luas di berbagai gedung di Jakarta, terutama gedung tua yang memiliki nilai sejarah. Berbagai media nasional pun mengangkat tema ini karena dampaknya yang kemungkinan bisa begitu parah.

Serangan rayap di Jakarta mendapat sorotan berbagai media nasional.
Serangan rayap di Jakarta mendapat sorotan berbagai media nasional.

Dilansir dari merdeka.com, Prof.Dr. Dodi Nandika, pakar rayap dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan bahwa berdasarkan riset, sebagian besar gedung di Jakarta sudah terserang rayap. Jakarta Barat, Selatan, dan Timur menjadi wilayah terbanyak sasaran serangan rayap. Sedangkan wilayah Jakarta Utara dan Pusat merupakan wilayah dengan serangan rayap terendah.

promo produk natural oil dan sanding sealer

Serangan Rayap di Jakarta Akibat Kiriman Bogor?

Serangan rayap di Jakarta tersebut ditemukan bukan saja disebabkan karakteristik cuaca yang hangat dan lembab. Juga adanya kiriman tanah dari Bogor yang banyak diminta sebagai bagian dari program pengurugan. Sayangnya, dalam tanah-tanah kiriman tersebut, banyak yang mengandung rayap. Akibatnya persentase serangan rayap di Jakarta meningkat dan mengancam gedung-gedung di kota metropolitan itu, tak terkecuali gedung tua bersejarah yang belum menggunakan konstruksi besi baja.

168 Juta Kilogram dan Masih Banyak lagi

Rayap, salah satu contoh serangga perusak kayu.
Rayap, salah satu contoh serangga perusak kayu.

Masih menurut Dodi Nandika, serangan rayap di Jakarta ini secara kuantitas diprediksi akan menghancurkan 168 juta kilogram kayu dalam waktu satu tahun. Hitungan ini diperoleh dari estimasi bahwa setiap koloni rayap mampu memakan 24 kilogram kayu per tahun. Sedangkan jumlah rayap yang sudah dideteksi sekitar 7 juta koloni. Di lapangan, angka ini jelas lebih besar lagi. Sebab, angka 7 juta koloni tersebut belum mencakup semua wilayah Jakarta.

Bahkan, Coptotermes curviganthus, spesies paling banyak ditemukan pada serangan ini, dikenal bukan hanya sebagai penghancur kayu. Spesies rayap ini juga suka menggerogoti dan memakan kertas, uang, kulit sepatu, bahkan kabel. Berdasarkan penelitian Dodi Nandika, rayap-rayap tersebut saat ini bukan hanya menyerang bagian bawah bangunan. Ia menemukan koloni rayap yang hidup di lantai 32 sebuah gedung. Ini jelas sangat membahayakan karena dapat menyebabkan konstruksi gedung tersebut hancur dan roboh. (*)

promo produk biocide surface film preservative
promo produk white agent wa-250