Kupas Sekilas Mengenai Kekuatan Kayu

Kekuatan kayu bisa diartikan secara sederhana sebagai ketahanan material tersebut ketika diberikan tekanan tertentu. Tingkat kekuatan ini dipengaruhi beberapa faktor. Misalnya densitas atau kerapatan kayu. Semakin padat suatu jenis kayu maka secara umum kekuatannya juga semakin tinggi. Untuk mengukur densitas sendiri biasanya dilakukan pada densitas kering pada level kelembaban 12 hingga 15%.

Terkait Pola Serat dan Densitas Kayu

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kekuatan kayu adalah pola seratnya. Terkait dengan arah serat kayu ini, kekuatan kayu terhadap pembelokan (pelekukan) secara langsung terkait dengan densitasnya juga. Pada kayu dalam kondisi sempurna, kekuatan pelekukan kayu sebaik kekuatan renggangnya.

promo produk natural oil dan sanding sealer

Baca Juga : kekuatan kayu gelam yang banyak disukai kontraktor

Kekuatan renggangan sendiri juga sangat terpengaruh oleh densitas kayu. Oleh karena itulah, biasanya kayu yang dikompresi memiliki daya renggang yang buruk. Selain itu, bagian kayu yang tumbuh di musim kemarau juga biasanya memiliki daya renggang lebih baik.

Faktor Lain yang Berpengaruh terhadap Tingkat Kekuatan Kayu

Ada banyak faktor yang bisa berpengaruh terhadap kuat tidaknya kayu. Telah disebutkan di atas contoh densitas dan pola serat yang mempengaruhi kekuatannya. Selain itu, tingkat kuat kayu juga bisa berubah karena:

Baca Juga : yang perlu kamu tahu tentang pallet kayu

promo produk biocide surface film preservative
    1. Adanya mata kayu. Mata kayu bisa mendistorsi arah serat sehingga berdampak buruk pada kekuatan kayu.

 

    1. Kompresi kayu. Kompresi bisa berdampak pada semakin kuatnya kayu seperti kekuatan renggang (daya renggangnya) yang makin rendah. Tapi kekuatannya pada beban makin baik.

 

  1. Suhu. Suhu bisa merusak substrat kayu sehingga juga berpengaruh pada kekuatannya.

Bisa Dimanipulasi

Dengan memperhatikan hal-hal yang berpengaruh terhadap kekuatan material ini, sebenarnya kita bisa mendapatkan banyak manfaat. Pemahaman akan faktor-faktor tersebut bisa kita gunakan untuk memanipulasi kondisi supaya kayu yang diperoleh benar-benar kuat. Sebagai contoh, mengatur pemotongan kayu supaya sesuai dengan arah seratnya.

Sesuaikan arah pemotongan dengan arah pola serat kayu. Umumnya, kekuatan kayu yang baik bisa didapat dengan pemotongan tegak lurus arah serat. Untuk mengukurnya sendiri bisa dilakukan dengan tes atau uji three-point curvature test. Hasil uji ini bisa secara objektif digunakan untuk mengukur kuat tidaknya kayu. Bila sampel suatu jenis kayu dinilai representative, maka hasil ujinya pun bisa diberlakukan untuk seluruh anggota spesies kayu tersebut.

promo produk white agent wa-250