eksport barang

Begini Cara Ekspor Barang yang Ternyata Tak Susah-susah Amat

Bagaimana cara ekspor barang yang sesuai aturan? Di kesempatan ini, antiserangga.com akan mencoba membantu pelanggan dan pembaca yang mungkin ingin memperluas cakupan usahanya.

Bayangkan begini, Anda membuat website mengenai produk milik Anda. Tiba-tiba Anda mendapatkan tawaran dari seseorang di Australia untuk menjual produk tersebut ke negerinya. Apa reaksi Anda?

promo produk natural oil dan sanding sealer

Kebanyakan orang pasti bahagia mendapatkan tawaran itu. Siapa sih yang tak mau mengekspor produknya dan mendapatkan dollar yang menggiurkan? Selain itu, bisa menjual barang ke “bule” juga merupakan sebuah prestise tersendiri. Sebab barang dagangan kita bisa dikatakan berkualitas ketika sudah memasuki pasar negara yang lain.

Namun, sedetik kemudian barangkali Anda akan bingung. Sebab Anda tak tahu cara mengirimkan barang dagangan Anda hingga ke Australia. Anda hanya tahu cara mengirimkan barang antar kota saja di Indonesia.

Nah, bagi Anda yang mengalami masalah ini, silahkan simak penjelasan di bawah. Kami akan menjelaskan step by step garis besar proses pengurusan penjualan barang ke klien yang tinggal di negara lain.

Cara Ekspor Barang

1. Jaring Klien Anda

Sebelum mengekspor produk, tentu Anda harus menjaring klien dari luar negeri dulu. Dan ini adalah perkara yang gampang-gampang susah.

promo produk biocide surface film preservative

cara ekspor barang

Ada beberapa pilihan metode yang bisa dilakukan sekaligus, seperti mempromosikan produk ke pasar macanegara sampai mengikuti pameran internasional. Yang jelas, Anda harus memuat produk Anda semenarik mungkin hingga dilirik oleh customer dari negara tujuan ekspor Anda.

2. Lakukan Deal dengan Klien

Setelah menjaring klien, kini saatnya meng-goal-kan potensi pembelian tersebut. Pada dasarnya, bila klien Anda tertarik, mereka akan mengirimkan letter of inquiry yang pada intinya menanyakan produk Anda secara mendetail, misalnya deskripsi produk, ketersediaan, hingga cara mengirimkannya.

Bila calon pembeli sudah mengirimkan letter of inquiry, maka bersiap-siaplah melanjutkan cara ekspor barang ke luar negeri ini secara keseluruhan. Namun, Anda juga harus memberikan jawaban yang jujur sekaligus memberikan tawaran menarik. Letter of inquiry tersebut perlu Anda jawab dengan detail yang baik pula.

Setelah disepakati, maka Anda bisa membuat sale’s contract atau perjanjian penjualan. Buat dua surat tersebut yang sudah Anda tanda tangani. Kemudian, kirimkan ke klien Anda untuk ditandatangani. Klien akan mengirimkan lagi 1 sale’s contract yang kini menjadi sale’s confirmation.

3. Cari Cara Pembayarannya

Langkah ketiga cara ekspor barang adalah mengurus pembayarannya. Anda perlu menentukan bank yang disepakati bersama klien sebagai medium untuk melakukan transaksi.

Setelah bank-nya disepakati, klien Anda akan mengurus surat jaminan atau letter of credit ke bank yang kemudian disebut dengan istilah bank devisa. Bank devisa akan mengurus letter of credit dan menghubungi jaringannya di negara Anda.

Bank yang dihubungi itu (disebut advising bank) akan mereview syarat-syaratnya dan bila memenuhi siap membuat letter of credit sebagai jaminan Anda mengirimkan barang ke negara lain.

4. Mengirimkan Barang

Setelah hal-hal di atas terselesaikan, cara ekspor barang selanjutnya adalah mengurus pengirimannya. Pengiriman barang ke luar negeri bisa dilakukan dengan jasa pengapalan ekspor impor. Produk Anda akan dimuat dalam kontainer yang kemudian dikirimkan ke negara tujuan sesuai dengan kesepakatan.

Jangan lupa untuk membayar pajak. Ada setidaknya dua jenis pajak yang harus dibayarkan, yakni pajak ekspor dan pajak ekspor tambahan. Setelah semua beres, perushaan pengapalan akan memuat produk Anda. Dan sebaiknya Anda proaktif di sini memastikan kondisi kontainer yang ideal. Untuk menjaga kelembaban, pakailah container desiccant dan silica gel dalam kemasan kecil.

Setelah itu, pihak pengirim akan memberikan dokumen kepada Anda. Bawalah dokumen yang diperlukan ke advising bank dan serahkan pada mereka. Advising bank akan mengirimkan dokumen itu ke bank devisa. Dan bank devisa akan menyerahkan ke klien Anda. Dokumen ini mereka butuhkan untuk mengambil barang yang mereka impor.

cara ekspor barang
shipping containers

5. Menerima Pembayaran

Setelah proses pengiriman berjalan dengan sukses, kini Anda berhak mendapatkan pembayaran dari bank. Pada dasarnya Anda akan menerima pembayaran yang dilakukan klien Anda lewat bank devisa yang akan mengirimkan uang ke advising bank.

Tentu saja ada beberapa syarat yang harus dilengkapi dalam proses pencairan ini. Misalnya, dokumen invoice, packing list, dan lain sebagainya. Syarat-syarat itu perlu Anda tanya secara spesifik ke bank yang Anda pakai jasanya.

Nanti, pihak bank (advising bank serta bank devisa) akan memeriksa kelengkapan syarat Anda. Bila sudah lengkap dan dianggap valid (sah), maka Anda berhak memperoleh pembayaran yang sudah disepakati semula.

Tips yang Sangat Penting!

Di atas, sudah diterangkan bagaimana cara ekspor barang. Proses di atas berlaku untuk semua negara baik itu Australia, Jepang, Amerika, Malaysia, China, dan lain sebagainya.

Namun perlu dipahami bahwa selain memikirkan masalah birokratik dan teknis pengiriman, barang Anda pun harus disiapkan dulu. Sebab, proses ekspor kadang memakan waktu yang lama. Kondisi kontainer pun jauh dari kata ideal. Bila Anda menggunakan bahan yang berkualitas buruk, bisa-bisa ia sudah rusak ketika sampai di tangan pembeli Anda.

Bukan sekali dua kali, tim antiserangga.com mendapatkan cerita seperti ini. Kami diceritakan oleh beberapa klien yang mengatakan rugi besar gara-gara barangnya lapuk selama masa pengiriman. Akhirnya, ketika sampai di negara tujuan ekspor, barang tersebut tak bisa digunakan lagi.

Tak mau itu terjadi, bukan? Banyak hal yang harus diusahakan supaya produk terjaga kualitasnya selama proses kirim. Misalnya, untuk mencegah pelapukan, Anda bisa menggnakan penyerap kelembaban ruangan Container Desiccant, dan penyerap kelembaban kemasan, Silica. Selain itu, bila Anda mengirimkan produk seperti mebel dan kerajinan kayu, bambu, serta serat alam, usahakanlah untuk menerapkan treatment pengawetan dulu.

Treatment Pengawetan Bantu Wujudkan Cara Ekspor Barang yang Aman

Treatment pengawetan dilakukan dengan memaparkan produk ke antihama. Biasanya, digunakan zat antihama cair untuk diresapkan ke kayu, bambu, atau serat alam sebelum bahan-bahan itu dicat. Dengan cara ini, produk akan tahan hama dan tidak dimakan hama apapun selama masa kirim.

Treatment penting sekali dilakukan karena dua hal:

  1. Material seperti kayu bisa saja mengandung telur hama yang akan menetas selama masa kirim. Anda mungkin tak mengetahuinya, namun pembeli Anda pasti langsung complain
  2. Negara-negara tujuan ekspor sangat ketat mengawasi hama yang masuk ke negaranya. Mereka tidak akan mengizinkan barang masuk yang mengandung organisme lain seperti rayap, kumbang bubuk (teter), dan lainnya.

Kami di antiserangga.com menyediakan bahan pengawet yang sangat bisa Anda gunakan. Bahan pengawet tersebut adalah BioCide Insecticide. Antiserangga ini telah lama diandalkan berbagai pelaku usaha Indonesia yang berorientasi ekspor karena sangat efektif, namun tetap murah dan lebih aman.

Jadi, bila Anda juga ingin menerapkan cara ekspor barang yang aman dan sukses, gunakan dulu BioCide Insecticide!

 

promo produk white agent wa-250