Mulai dari kayu eboni sampai bangkirai, ini dia beberapa contoh kayu kelas awet II!
Kelas keawetan kedua tergolong sebagai kelas keawetan yang baik. Tentu kayu dalam kelas awet ini tidak sebaik jati. Dan terdapat perbedaan cukup signifikan di antara kedua kelompok kayu tersebut. Namun demikian, kelas II menunjukkan performa yang bagus untuk digunakan sebagai bahan konstruksi sampai furniture. Pada masa lalu, kayu dalam kelas awet ini sering diolah tanpa treatment pengawetan. Namun kini, di era di mana mutu industri pengolahan kayu makin meningkat, aplikasi pengawetan wajib dilakukan untuk kayu dalam kelas awet ini sekalipun. Apalagi, keuntungan treatment wood preservation pada kayu dalam kelas awet ini juga sangat signifikan. Usia pakai kayu bisa bertahan beberapa kali lipat, dan menjamin keseluruhan proses produksi dari ancaman kerusakan akibat hama.
Nah, di bawah ini antiserangga.com akan menyajikan beberapa contoh kayu dalam kelas awet II.
Daftar Kayu Kelas Awet II
Kayu Eboni dari (Diospyros celebica) dari Sulawesi Tengah
Kayu eboni merupakan salah satu jenis kayu paling populer di seluruh dunia. Sebagaimana diindikasi pada namanya, jenis kayu seperti ini memiliki bagian atau keseluruhan kayu berwarna hitam pekat atau coklat sangat tua. Indonesia juga memiliki spesies eboni sendiri lho. Nama ilmiahnya Diospyros celebica atau eboni dari Sulawesi (Celebes). Spesies ini endemik di Sulawesi (hanya ditemukan di pulau tersebut). Tampilannya khas dengan warna cokelat gelap dengan lurik atau garis kehitaman. Kayu ini banyak digunakan untuk membuat berbagai perabot yang ingin didesain dengan tampilan yang mewah.
Kayu Hopea dryobalanoides atau Bangkirai dari Kalimantan Tengah
Contoh kayu kelas awet II berikutnya adalah kayu bangkirai. Bangkirai merupakan salah satu kayu komoditas asal Kalimantan yang sangat populer sebagaimana kayu ulin. Bangkirai sering dijual sebagai bahan untuk membuat konstruksi bangunan, lantai, rangka atap, furniture atau mebel, dan masih banyak lagi. Harga kayu ini pun relatif lebih tinggi dibanding kayu lainnya karena dari segi kualitas memang sangat baik. Dan karena kualitasnya ini juga, bangkira acap kali dibandingkan dengan kayu jati. Jati sendiri (yang sudah tua) tentu lebih unggul dari segi keawetan. Namun demikian, bangkirai punya beberapa keunggulan dari aspek yang lain seperti dari segi bobotnya yang lebih berat.
Kayu Mimusops elingi atau Tanjung
Pohon tanjung atau Mimusops elingi adalah pohon yang tersebar di berbagai wilayah di Asia. Pohon ini ditemukan di Asia Selatan sampai Asia Tenggara. Secara tradisional, pohon ini telah dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Buah pohon ini bisa dimakan, kayunya bisa digunakan untuk membuat mebel sampai rangka, dan bunganya pun membuat pohon ini sering dijadikan tanaman hias di taman. Dari segi kayunya, kualitas yang diberikan pun sangat baik, dan oleh karena itulah kayu pohon tanjung masuk dalam kayu kelas awet II.
Kayu Vitex pubescens atau Laban
Kayu laban dari spesies Vitex pubescense berasal dari pohon yang dari ukurannya sebetulnya tergolong pendek. Pohon laban merupakan pohon evergreen yang ditemukan di banyak daerah termasuk di Jawa Tengah. Kayu pohon ini memang tak begitu populer bagi masyarakat awam. Namun demikian, kualitas kayu ini sebetulnya sangat baik karena sudah masuk dalam kelas keawetan kedua.
Kayu Vitex cofassus
Kayu Vitex cofassus juga merupakan salah satu kayu yang masuk dalam kayu kelas awet II. Kayu ini sering dijuluki sebagai New Guinea Teak karena memiliki kualitas yang baik. Pemanfaatan kayu ini juga sudah dilakukan di berbagai daerah seperti di Malaysia dan Indonesia.
Sebetulnya masih banyak daftar kayu dalam kelas awet II yang lainnya. Tapi setidaknya 5 jenis kayu di atas bisa memberikan gambaran kepada Anda mengenai jenis kayu yang masuk dalam kelas keawetan ini.
Sebagaimana disebut di atas, kayu kelas awet II pun membutuhkan treatment pengawetan yang baik. Pengawetan bisa dilakukan semenjak kayu ditebang dengan cara pemulasan. Pengawetan dengan teknik pemulasan sangat sederhana dan hanya bertujuan untuk perlindungan remanen (tidak permanen). Setelah kayu dipotong, kayu bisa diawetkan lagi dengan teknik yang lebih baik seperti perendaman serta vakum tekan. Untuk obat pengawetnya sendiri, Anda selalu bisa memanfaatkan pengawet kayu terbaik kami, BioCide Insecticide.
Keunggulan BioCide Insecticide sebagai Pengawet Kayu Modern
Insektisida BioCide Insecticide merupakan obat pengawet yang memiliki sangat banyak keunggulan. Produk ini:
- Merupakan insektisida berspektrum luas yang bisa digunakan untuk mencegah sangat banyak jenis serangga hama
- Merupakan insektisida yang mudah diaplikasikan dengan berbagai metode mulai dari metode pencelupan sampai dengan metode perendaman
- Harga yang lebih hemat. BioCide Insecticide tersedia dalam kemasan ekonomis yang lebih hemat. Padahal kualitas produk ini sangat baik. Selain itu, produk ini juga bisa diencerkan dengan pelarut air, dengan demikian, Anda tak perlu membeli pelarut solvent.
Cara Membeli BioCide Insecticide
Silahkan beli BioCide Insecticide dengan mengunjungi kami di Bio Service Point. Bio Service Point berlokasi di Jepara, Yogyakarta, dan juga Cirebon. Anda juga bisa membeli produk kami di agen-agen kami yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain itu, Anda juga bisa membeli produk kami secara online. Hubungi saja Custumer Service kami untuk panduan pemesanan sekaligus informasi lebih lengkap. CS kami akan melayani Anda dengan ramah sekaligus menyenangkan.
Simpulan
Menurut ketahanannya kayu bisa dibedakan menurut kelas-kelas keawetan. Hampir selalu kelas keawetan mengacu pada ketahanan kayu terhadap serangan hama serangga maupun jamur. Ada kayu kelas I yang sangat awet, sampai kayu kelas V yang tingkat keawetannya paling parah. Kayu kelas awet II sendiri bisa digolongkan sebagai kayu dalam kelas awet yang baik meski tidak sebaik kayu kelas I. Namun demikian, kayu kelas awet manapun butuh treatment pengawetan untuk meningkatkan ketahanannya. Pengawetan bukan saja sekadar mencegah kayu menjadi aman dari serangan hama, tapi juga bisa membuat kayu berlipat masa pakainya. Namun tentu saja kualitas hasil pengawetan sangat tergantung pada banyak faktor. Di antaranya adalah faktor bahan pengawet. Oleh sebab itulah, kami selalu menyarankan untuk menggunakan obat pengawet yang bagus seperti BioCide Insecticide. Dengan BioCide, kayu kelas awet II akan meningkat masa pakainya sampai berpuluh dan beratus tahun lho! Sangat menarik, bukan?
Nah, demikian yang bisa kami bagikan mengenai daftar kayu kelas awet II ini. kayu dalam kelas awet II merupakan kayu yang baik dari segi keawetan. Namun demikian, kayu ini tetap membutuhkan ketahanan yang lebih baik lagi dengan aplikasi BioCide Insecticide.
Semoga bermanfaat! Nantikan terus berbagai informasi menarik lainnya di Antiserangga.com ya. Kami akan selalu hadir dengan berbagai informasi menarik seputar dunia pengawetan dan cara mengatasi serangga hama.