Semakin banyak digunakan untuk berbagai bahan baku pada aneka kebutuhan, serat rami menjadi material yang semakin dibutuhkan. Penggunaannya yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan di berbagai sektor menjadikannya sebagai bahan yang cukup penting.
Mengenal pemanfaatannya saja tentu tidak lengkap jika tidak mengenal karakteristik materialnya sejak awal. Lebih menarik jika mengetahui lebih dalam mengenai tanaman rami yang menjadi asal muasal pemanfaatan seratnya hingga menjadi bahan yang serbaguna dan banyak dibutuhkan ini.
Apa Itu Serat Rami?
Seperti serat lainnya, serat rami juga berasal dari kulit pohon atau tanaman, dalam hal ini yaitu rami. Penggunaan serat pohon atau tanaman biasanya dilakukan karena serat tersebut berukuran cukup panjang dengan tekstur yang lembut sehingga tidak mengganggu jika digunakan setelah diolah.
Kekuatan serat juga menjadi perhatian penting karena berkaitan dengan kualitasnya saat diolah dan digunakan. Pintalan serat yang dibentuk menjadi benang kasar haruslah kuat sehingga mampu digunakan untuk bahan baku pembuatan berbagai olahan produk.
Dalam hal ini, serat dari rami ini termasuk salah satu jenis serat alami yang cukup terjangkau dari segi harga maupun ketersediaannya. Jenis serat ini berada pada peringkat kedua di bawah kapas jika dilihat dari perannya dalam berbagai aspek.
Di antaranya dari tingginya jumlah produksi, secara fungsi gunanya, dilihat dari konsumsi secara global hingga dari segi produksi serta ketersediaannya. Serat ini juga sering disebut sebagai serat emas karena berkaitan dengan warna serta nilai jualnya.
Permintaan akan ketersediaan serat ini cukup tinggi dan terus meningkat. Warnanya yang cenderung cokelat kekuningan juga diidentikan dengan emas. Umumnya, serat dari rami ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan kain goni.
Dan seperti yang diketahui, pengolahan kain goni sendiri sangat beragam untuk berbagai benda. Bukan hanya untuk karung, bahkan juga digunakan untuk kebutuhan lainnya.
Merunut Asal Muasal Serat Serbaguna Ini
Sesuai dengan namanya, serat serbaguna ini tentu saja berasal dari tanaman yang sama dengan nama seratnya, yaitu tanaman rami. Yang dalam istilah perdagangan berskala internasional juga dikenal dengan sebutan ramie.
Tanaman ini tumbuh dengan baik di beberapa wilayah Indonesia. Di setiap daerah, rami memiliki nama sebutan yang berbeda-beda, di antaranya:
| Sebutan | Wilayah |
| Kelu | Sumatera Barat |
| Haramay | Jawa Barat |
| Romin | Minangkabau |
| Gambe | Sulawesi |
Jika dilihat dari klasifikasinya, tanaman rami termasuk dalam famili Urticaceae dengan genus Boehmeria Spesies. Tanaman dengan nama latin Boehmeria nivea ini dapat dikenal secara morfologi dengan panjangnya yang berkisar antara 2 sampai 3 meter.
Rami memiliki diameter batang sekitar 8 hingga 16 ml dengan warna hijau di bagian permukaan batangnya. Tanaman ini berbulu dan memiliki daun tunggal yang sifatnya alternasi atau berganti-ganti. Bagian helai daun tanaman ini berbentuk menyerupai jantung dengan bagian ujung yang meruncing.
Panjang daunnya sekitar 7 sampai 20 cm dengan lebar kurang lebih 4 sampai 18 cm. Tangkai daun dari tanaman ini memiliki panjang sekitar 6 sampai 12 cm.
Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang cocok dan mampu beradaptasi dengan beragam kondisi iklim serta tanah. Yang menjadi keunggulan lagi, tanaman ini juga memiliki ketahanan yang cukup baik mengenai serangan hama.
Dari segi luas lahan serta kondisi iklim yang basah, wilayah bagian barat Indonesia merupakan lokasi yang cocok untuk pengembangan tanaman rami. Karena di daerah tersebut memiliki karakter yang paling cocok dan sesuai untuk perkembang biakan rami.
Karakteristik Serat Tanaman Rami
Serat rami memiliki karakter yang menarik dan mampu untuk diolah secara optimal. Bahan ini mengandung 75% selulosa dan 16% kandungan hemi selulosa. Ada 2% pektin dan juga mengandung 0,7% lignin. Serat ini juga memiliki kandungan lemak dan lilin sebesar 0,3% kemudian ada pula zat terlarut dalam air sebesar 6%.
Ada beberapa indikator untuk mengetahui karakter dari serat ini secara keseluruhan, yaitu:
| Indikator | Karakteristik |
| Daya serap | Sangat higrosgopis dan cepat kering. |
| Daya kilau | Baik, cukup berkilau |
| Tingkat elastisitas | Elastisitas dari serat ini sekitar antara 2-10%. Jika diperhatikan, rata-rata berada di nilai 3 -4 % |
| Sifat kimia | Akan mudah rusak dalam kondisi asam kuat. Lalu akan mudah menggelembung jika ada dalam larutan alkali. |
| Efek panas | Memiliki ketahanan cukup baik terhadap panas. |
| Bentuk serat | Bentuknya mirip dengan serat kapas, namun ukuran lumennya lebih besar daripada serat kapas. Tapi bagian penampang memanjang pada serat rami tidak ada pilinan seperti pada serat kapas. |
| Stabilitas dimensi | Tidak mudah mengkeret |
| Kekuatan | 3-9 g/denier |
Penggunaan serat ini secara umum sebenarnya diharapkan dapat menjadi pengganti atau minimal mengurangi penggunaan kapas sebagai bahan baku utama. Ketergantungan terhadap penggunaan kapas diharapkan dapat teralihkan dengan adanya serat rami.
Karena jika dibandingkan dengan kapas, sebenarnya serat dari tanaman rami ini juga lebih unggul. Serat ini mampu menyerap air dengan kadar lebih tinggi dibandingkan dengan kapas. Dari segi kekuatan tarik, serat rami juga lebih kuat dibandingkan kapas. Bahkan kekuatannya 2x lebih kuat daripada kapas.
Prospek penggunaan serat rami untuk bahan baku TPT serta tekstil teknik pada masa mendatang tentu sangat besar. Misalnya saja untuk kebutuhan kain sandang yang bisa dipenuhi dengan campuran penggunaan serat rami sebesar 45% yang dicampur dengan serat kapas sebesar 55%.
Campuran dari penggunaan kedua material tersebut akan menghasilkan tekstur menyerupai linen yang cukup eksklusif.
