Pernahkah Anda mendengar mengenai ulat tanah? Atau Anda bahkan sudah pernah melihatnya secara langsung? Kalau Anda bekerja di bidang pertanian dan perkebunan, nama hama ini pasti tak asing lagi didengar. Nah, kali ini antiserangga.com akan mengulas lengkap mengenai organisme tersebut.
Penjelasan mengenai Ulat Tanah
Bila Anda pernah menanam tanaman atau menggali tanah untuk kebutuhan tertentu, bukan tak mungkin Anda akan menjumpai sebuah organisme yang bisa dibilang mengerikan. Biasanya organisme tersebut nampak seperti ulat yang tak memiliki bulu. Warnanya putih susu atau kadang bahkan cenderung transparan sehingga memperlihatkan bagian dalam tubuhnya. Sekilas, hewan tersebut sangat mirip dengan ulat yang biasa ditemukan pada pohon pisang. Apalagi kepalanya pun biasanya berwarna gelap dengan tubuh yang terlihat sangat lunak.
Baca Juga : Mengenal Ulat Kayu yang Bisa Rugikan Milyaran Rupiah
Apa sebetulnya hewan tersebut? Masyarakat biasa menamai hewan seperti ini sebagai ulat tanah. Di masyarakat Jawa, ulat seperti ini juga biasa disebut sebagai uret. Ditilik dari ilmu Biologi, uret adalah istilah yang sangat umum. Sebab yang dimaksud dengan uret bisa saja berupa hewan dari spesies yang berbeda, namun demikian memiliki tampilan yang mirip.
Baca Juga : Tips Ampuh Mencegah Bambu dari Serangan Kumbang Bubuk
Berikut ini salah satu cara yang bisa digunakan untuk membedakan ulat tanah. Namun sebelumnya, Anda harus mencermati bagian-bagian ini terlebih dahulu.
- Kepala. Perhatikan bagian kepalanya. Biasanya bagian kepala berwarna gelap dengan tampilan yang keras, dan letaknya di bagian depan tubuh. Beberapa ada juga yang tertutup thorax atau dada. Pada beberapa larva, kepala kadang tak terlihat atau tersembunyi sehingga menimbulkan kesan bahwa kepalanya tidak ada.
- Thoraks atau Dada. Bagian ini memiliki 3 buah segmen dan letaknya di belakang atau bawah kepala. Pada toraks, terdapat sepasang kaki yang masing-masing tersambung di sisi samping toraks.
- Perut atau Abdomen. Bagian vital lain yang perlu Anda perhatikan saat mengidentifikasi ulat tanah adalah bagian perut atau abdomennya. Umumnya, abdomen larva terbagi menjadi beberapa segmen, mulai dari 8 sampai 10. Abdomen terletak di belakang atau bawah thoraks. Pada bagian ini, juga terdapat pasangan kaki yang meneruskan kaki di bagian dada.
- Kaki. Kaki biasanya pendek dan tidak bersegmen.
Baca Juga : Jenis jenis Kayu yang Tahan dan yang Mudah Rusak oleh Penggerek Laut
Nah, setelah memahami bagian-bagian di atas, kini perhatikanlah gambar di bawah ini. Gambar di bawah ini berupa skema yang bisa Anda gunakan untuk mengindentifikasi jenis ulat tanah secara umum. Misalnya, perhatikan bentuk secara umum ulat, apakah bentuknya menyerupai huruf C atau membulat? Bila hurufnya menyerupai huruf C, maka abaikan skema anak panah untuk bentuk yang membulat. Selanjutnya, bila bentuknya seperti huruf C, apakah sekiranya larva tersebut normalnya bisa diluruskan atau tidak. Lanjutkan terus sampai Anda sampai di anak panah yang terakhir.
Apakah Ulat Tanah adalah Hama?
Keberadaan organisme seperti larva tanah bisa menyebabkan kerugian namun juga bisa menyebabkan kesuburan. Negatif atau positifnya dampak yang ditimbulkan oleh organisme ini ditentukan oleh spesiesnya.
Untuk jenis yang merugikan biasanya diakibatkan oleh sifat larva yang kerap memakan bahan organik di sekitarnya. Tak jarang, sasaran larva tersebut adalah akar atau bagian bawah batang sebuah pohon. Hal ini jelas membuat pohon menjadi rusak atau setidaknya busuk di bagian bawahnya. Pada industri pertanian atau perkebunan, keberadaan larva seperti ini jelas mengganggu. Panen bisa berkurang sehingga pendapatan atau keuntungan yang didapat pun akan turut berkurang.
Contoh Ulat Tanah yang Menjadi Hama
Contoh hama larva tanah adalah Lepidiota stigma. Lepidiota stigma merupakan serangga pemakan berbagai material yang tak jarang mengkonsumsi perakaran tumbuhan. Fase paling destruktif dari serangga ini adalah fase larva. Di Indonesia, serangan larva Lepidiota sering disebut dengan serangan uret atau gayas. Sedangkan pada tahap dewasa, serangga ini sering disebut dengan nama ampal.
L. stigma sering menjadi hama pada lahan pertanian kering. Misalnya saja pada jagung, sorgum, dan palawija yang lain. Tak jarang, industri perkebunan buah pun terganggu oleh kehadiran serangga ini.
Lantas dari mana sumber keberadaan larva ini? Umumnya, larva ampal bermula dari pemberian pupuk kandang. Banyak pupuk yang tidak steril masih mengandung telur-telur ampal yang kemudian akan menetas dan menjadi bencana di lahan di mana pupuk itu diberikan.
Usaha pengendalian ulat tanah ini, untungnya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan menerapkan metode secara alami, manual, sampai menggunakan insektisida. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan bisa diterapkan secara terpadu atau bergantian sesuai dengan situasi dan kondisi lahan.
Hama Pohon Berkayu Bukan Hanya Ulat Tanah
Ulat tanah alias uret memang bisa menjadi menjadi momok tersendiri untuk industri perkebunan serta pertanian. Tapi tahukah Anda bahwa hama ini bukan satu-satunya yang perlu diwaspadai? Pada industri yang menggunakan kayu, baik itu mebel ataupun kerajinan, terdapat banyak sekali hama yang harus diantisipasi. Dua yang paling sering menjadi momok adalah hama rayap dan juga hama kumbang bubuk.
Rayap dan kumbang bubuk bisa merusak kayu dari segi estetika atau struktural sampai kayu tak bisa digunakan lagi. Oleh sebab itulah, hama-hama seperti ini harus dicegah sejak dini. Salah satu cara paling efektif yang bisa dilakukan adalah menerapkan treatment pengawetan menggunakan BioCide Insecticide.
BioCide Insecticide?
BioCide Insecticide adalah pengawet kayu sekaligus pembasmi hama bergolongan insekta. Produk ini merupakan salah satu produk premium insektisida untuk industri woodworking sampai kerajinan berbahan alam seperti kayu dan rotan. BioCide Insecticide menggunakan bahan aktif cypermethrin 100 EC. Selain memiliki efektivitas kerja yang sangat baik, cypermethrin 100 EC juga lebih aman bagi lingkungan. Cypermethrin lebih mudah didegradasi atau diuraikan di alam dibanding bahan aktif insektisida lainnya. Tak mengherankan, zat ini kerap dipakai sebagai bahan insektisida di berbagai negara maju yang mementingkan masalah go green.
Nah, demikianlah informasi yang bisa kami bagikan mengenai hama ulat tanah sekaligus tips insektisida terbaik untuk industri kayu.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa organisme yang mendapatkan nama tersebut kadangkala berasal dari spesies yang berbeda. Ada yang bisa menjadi hama, namun ada juga yang tidak menjadi hama. Ulat seperti ini pada dasarnya juga merupakan larva, dari serangga tertentu. Treatment yang perlu diambil tentu tergantung pada sifat ulat tanah tersebut. Maka dari itulah, pengetahuan akan jenis-jenis uret harus dikuasai bagi mereka yang bekerja di bidang perkebunan dan industri terkait. Namun yang tak kalah penting diperhatikan adalah fakta bahwa hama ini bukan satu-satunya yang mengancam di industri perkayuan. Rayap sampai kumbang bubuk pun sangat perlu diwaspadai.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Nantikan terus berbagai informasi lainnya di antiserangga.com. Kami akan selalu hadir dengan berbagai artikel menarik.