Lebah carpenter adalah salah satu jenis lebah yang menjadi musuh manusia. Keberadaannya dianggap meresahkan karena kerap menggunakan kayu sebagai sarangnya.
Mereka akan sibuk menggali kayu hingga membentuk lubang yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Kehadiran serangga ini banyak diwaspadai oleh setiap pemilik rumah. Terutama yang banyak menggunakan material kayu.
Mengidentifikasi Kehadiran Lebah Carpenter
Lebah kayu atau sering dikenal pula dengan sebutan carpenter adalah salah satu hama yang kerap merusak kayu. Ditelisik dari namanya, lebah ini memiliki nama sesuai dengan keterampilan mereka dalam bidang pertukangan.
Baca Juga : Tujuan Pengawetan Kayu dalam Industri
Dalam hal ini, kemampuannya untuk mengebor atau melubangi kayu. Serangga ini mampu menggali kayu hingga membentuk terowongan untuk menjadi tempat tinggalnya. Kayu yang sudah lapuk ataupun kayu gundul menjadi sasaran utamanya.
Memiliki genus Xylocopa, lebah kayu ini memang terlihat serupa dengan lebah madu pada umumnya. Tak jarang, terjadi kesalahan saat mengidentifikasinya.
Untuk membedakannya, Anda perlu memperhatikan bagian atas perut lebah. Bagian sisi atas perut lebah madu biasanya berbulu, sementara bagian atas perut lebah carpenter tidak berbulu, berwarna hitam, dan berkilau.
Baca Juga : Lebih Dekat Mengenal Lebah Carpenter
Klasifikasi Lebah Kayu Carpenter
Lebah carpenter merupakan anggota animalia dari filum Arthropoda pada kelas insecta. Serangga ini termasuk pada ordp hymenoptera dari keluarga apidae dengan genus Xylocopa.
Kurang lebih, terdapat 500 spesies yang berbeda dari lebah kayu dewasa yang menyebar di seluruh dunia. Persebaran serangga ini memang cukup luas, bahkan di setiap benua terdapat kehadirannya.
Namun tidak begitu dengan di Antartika. Mereka dapat menghuni dan hidup di setiap benua, kecuali Antartika.
Lebah carpenter jantan memiliki tingkat agresivitas yang lebih tinggi. Mereka biasanya bertugas untuk menjaga pintu masuk.
Sehingga sering ditemukan beterbangan di sekitar pintu masuk sarang. Dengan tujuan untuk mengusir penyusup yang bisa masuk kapan saja.
Meski cukup mengkhawatirkan, namun sengatannya tidak begitu berbahaya. Jadi jika Anda menemukan lebah kayu ini beterbangan di sekitar kepala Anda, abaikan saja.
Berbeda dengan jenis betinanya yang mampu memiliki efek sengatan lebih parah. Namun lebah betina hanya akan menyerang jika sudah mulai merasa terancam kehadirannya.
Anda tidak perlu memukul atau berusaha melawan mereka saat muncul. Cukup abaikan saja agar tidak menjadi korban sengatan lebah ini.
Diet dan Siklus Hidup
Seperti halnya lebah madu,  lebah kayu carpenter juga memakan serbuk sari dan nektar. Lebah kayu betina memberi makan larva mereka dengan menempatkan bola serbuk sari dan nektar yang dimuntahkan ke dalam sel induk.
Penting untuk diperhatikan bahwa lebah carpenter tidak memakan kayu kapan pun selama siklus hidupnya. Lebah kayu dewasa mampu bertahan di sarang selama musim dingin atau saat musim hujan dengan kondisi kelembaban udara yang tinggi.
Bahkan biasanya di dalam terowongan sarang yang kosong. Saat cuaca menghangat di musim semi maupun kemarau, lebah dewasa muncul dan kawin.
Lebah jantan akan mati setelah kawin, sementara betina mulai menggali terowongan atau sarang baru. Ataupun justru memperluas terowongan sarang yang sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya.
Mereka membangun sel induk untuk keturunannya. Memberi mereka makanan, kemudian bertelur di setiap ruang sarang yang ada. Telur akan menetas dalam beberapa hari.
Kemudian larva muda akan memakan sarang yang ditinggalkan oleh induknya. Dalam jangka waktu lima hingga tujuh minggu, tergantung kondisi lingkungan, lebah akan menjadi kepompong dan mencapai usia dewasa.
Generasi dewasa baru muncul di akhir musim panas untuk memakan nektar. Mempersiapkan diri untuk menetap di dalam sarang selama musim dingin berlangsung.
Daya Adaptasi dan Pertahanan Khusus
Meskipun lebah kayu carpenter adalah penyerbuk yang baik untuk bunga terbuka. Namun letak bunga yang lebih dalam menjadi tantangan bagi lebah kayu dewasa.
Untuk mendapatkan nectar yang manis, mereka akan membelah sisi bunga. Kemudian membobol pusat nektar dan mengambil sari bunga dari bunga tanpa melakukan penyerbukan ulang sebagai gantinya.
Lebah tukang kayu dapat mempraktikkan penyerbukan dengung. Yaitu metode aktif yang dilakukan untuk mengumpulkan butiran serbuk sari.
Saat hinggap di bunga, lebah menggunakan otot toraksnya untuk menghasilkan gelombang suara yang mengguncang serbuk sari.
Waspadai Serangan Lebah Carpenter yang Dapat Merusak Kayu
Kehadiran lebah ini pada area rumah Anda terutama di sekitar material kayu tentu harus diwaspadai. Karena kerusakan yang ditimbulkan oleh kumbang ini akan sangat parah.
Mereka akan terus mengembangkan jumlah terowongan sebagai sarangnya. Yang artinya, akan semakin menambah kerusakan yang terjadi pula pada kayu.
Lebah ini sering kali menjadikan bagian kayu dari rumah Anda sebagai sarangnya. Seperti atap, furniture teras, bahkan beberapa ada pula yang mengincar parket kayu.
Jika Anda sudah mulai menemukan tanda kemunculannya, atau bahkan sudah melihatnya langsung. Segera lakukan tindakan penanganan untuk mencegah kerusakan terjadi semakin parah.
Anda dapat menggunakan obat anti serangga untuk membantu mengatasi kemunculan hama ini. Lapisi pada material kayu di rumah Anda baik pada atap, furniture maupun perabot lainnya.
Sebagai rekomendasi, Anda dapat menggunakan produk Biocide Insecticide untuk membantu mengatasi permasalahan ini. Aplikasikan secara merata dan lakukan secara berkala.
Racun kontak dari insektisida kayu ini dapat bekerja optimal dengan kandungan Cypermethrine 100 Ec di dalamnya. Obat anti serangga yang aman dan ramah lingkungan ini dapat menjadi andalan Anda untuk mengatasi dan mencegah kehadiran lebah carpenter.