Pertanyaan “mengapa” mungkin Anda ajukan tatkala membaca judul di atas. Sebagian dari kita memang tak pernah mendengar atau membaca mengenai istilah ordo isoptera. Ordo tersebut toh hanya satu dari sekian banyak ordo yang dimiliki oleh kingdom Animalia. Tetapi, bahkan untuk kalangan awam sekalipun, sebetulnya ordo ini punya arti tersendiri. Sebab, di dalam ordo ini, ada organisme yang paling ditakuti sekaligus dibenci banyak kalangan, termasuk mereka yang bergerak di bidang konstruksi hingga mebel.
Biologi telah mengajarkan kita banyak hal. Salah satu cabang Biologi yang paling berguna adalah cabang ilmu taksonomi. Dalam cabang ilmu ini, makhluk hidup diklasifikasikan secara hierarkis. Kita mengenal klasifikasi ilmiah yang selanjutnya menentukan kategori suatu spesies mulai dari tingkat teratas (domain) sampai tingkat bawah (spesies). Di antara tingkatan tersebut, juga terdapat tingkatan ordo. Ordo atau order adalah level taksonomik di bawah kelas dan di atas family. Secara umum, biasanya orang akan menyebutkan suatu jenis hewan sebagai “spesies”. Misalnya, manusia adalah Homo sapiens, sedangkan padi adalah Oryza sativa. Akan tetapi, pada banyak kasus lainnya, sekelompok hewan yang dianggap sejenis oleh manusia ternyata terdiri atas beragam spesies. Spesies-spesies tersebut bila dikumpulkan seluruh anggotanya bisa sampai di atas level spesies, termasuk ordo. Salah satu ordo yang terkenal sebagai “satu jenis organisme” di kalangan awam adalah ordo Isoptera.
Baca Juga : klasifikasi kumbang bubuk perusak kayu yang wajib dikenali
Apa itu isoptera? Anda mungkin baru pertama kali membaca istilah tersebut. Tapi percayalah bahwa kelompok organisme ini sejatinya sudah biasa Anda temukan sehari-hari. Bukan itu saja, bahkan kelompok ini pun sering menjadi target pengendalian hama karena sifatnya yang dianggap merugikan. Ia bahkan merupakan organisme yang dibenci sekaligus ditakuti banyak kalangan mulai dari awam, mereka yang bekerja di bidang konstruksi, sampai mereka yang bergerak di usaha mebel.
Jadi apa itu isoptera?
Isoptera adalah level taksonomik untuk rayap. Ya, rayap! Tentu kita semua tak asing bukan dengan organisme ini? Rayap, sebagai kelompok serangga, rupanya tidak terdiri atas satu spesies saja. Ada sangat banyak jenis rayap. Ibaratnya seperti monyet. Monyet sebenarnya terdiri dari beragam spesies. Tetapi, kita menganggapnya dalam satu kategori saja. Jumlah jenis atau spesies rayap sendiri sebetulnya sangat banyak. Ada lebih dari 3000 spesies rayap yang telah diidentifikasi manusia saat ini termasuk beberapa tambahan yang masih belum teridentifikasi. Secara awam, kita bisa melihat pembagiannya pada habitat dan kebiasaan rayap. Misalnya, meski kita tak bisa membedakan 3000 spesies tersebut, setidaknya kita tahu bahwa ada aneka macam rayap mulai dari rayap kayu kering, rayap tanah, hingga rayap kayu lembab. Rayap-rayap ini memang berbeda jenis dan karenanya, treatment untuk mengatasinya idealnya harus tepat sasaran.
Menjadi Infraorde
Ordo isopteran sebetulnya saat ini sudah tidak lagi dipakai. Isoptera menjadi kategori infraordo atau di bawah ordo. Rayap sekarang dimasukkan dalam kategori ordo Blattodea yang anggotanya mendapat tambahan kecoa. Meskipun demikian dalam banyak literature termasuk untuk penggunaan yang tak begitu ilmiah istilah isoptera sebagai salah satu jenis ordo yang menunjukkan rayap masih dipakai sampai saat ini.
Seberapa Merugikan Ordo Isoptera alias Rayap?
Jelas ada alasannya tersendiri mengapa ordo ini begitu tidak disukai. Kehadirannya dalam hidup manusia tak bisa dipungkiri memang sering menimbulkan masalah. Di hutan dan lingkungan alami lainnya, organisme ini memang punya peran besar. Ia menjadi salah satu agen pembusuk material organik. Tetapi, aktivitasnya itu bisa berakibat pada kehancuran berbagai produk milik manusia, mulai dari rumah sampai aneka perabot. Bayangkan bila kerusakan tersebut terjadi pada usaha Anda. Misalnya usaha properti, usaha pembuatan mebel, hingga usaha pembuatan kerajinan tangan bahan alam. Sudah pasti kerugian yang harus diderita akan menjadi sangat besar. Apalagi serangga ini seringkali menyerang secara perlahan. Akibatnya, banyak orang yang kemudian justru menyepelekannya sampai kerusakan parah benar-benar terjadi.
Mengatasi Ordo Isoptera dengan Langkah Cerdas
Serangan rayap pada bangunan dan perabot bagaimanapun juga jelas harus diatasi. Untuk mengatasi rayap sendiri, metode yang diterapkan tak semudah yang dibayangkan. Tetapi, juga tidak sesulit yang kita kira. Di bawah ini akan diberikan contoh penjelasan cara mengatasi rayap untuk dua kasus utama, yakni untuk konstruksi bangunan serta untuk kerajinan dan mebel.
Pada Konstruksi Bangunan
Rayap, seperti dijelaskan di atas, bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan. Selain bangunan rumah pribadi, serangga ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan perpustakaan, bangunan yang menyimpan arsip penting negara, museum, stadion, sampai pusat perbelanjaan dan gudang. Untuk mengantisipasi ordo isopteran menyerang berbagai bangunan tersebut, setidaknya ada dua treatment yang perlu dilakukan.
Rayap, seperti dijelaskan di atas, bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan. Selain bangunan rumah pribadi, serangga ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan perpustakaan, bangunan yang menyimpan arsip penting negara, museum, stadion, sampai pusat perbelanjaan dan gudang. Untuk mengantisipasi ordo isopteran menyerang berbagai bangunan tersebut, setidaknya ada dua treatment yang perlu dilakukan.
- Yang pertama adalah treatment pra konstruksi. Pada treatment ini, elemen bangunan termasuk kayu dan lantai diberi resapan zat anti rayap sebelum bangunan tersebut selesai didirikan.
- Yang kedua adalah treatment pasca konstruksi. Treatment ini dilakukan pasca bangunan selesai dibangun. Ada dua jenis yang bisa diterapkan, yakni secara sistemik dan secara non sistemik. Secara sistemik, artinya treatment dilakukan dengan sistem khusus. Misalnya dengan sistem injeksi di mana bagian bawah bangunan sebelumnya sudah ditanami pipa khusus yang akan mengalirkan anti rayap. Sedangkan treatment non sistemik dilakukan pada bagian yang sekiranya terdapat rayap saja tanpa metode khusus.
Pada Mebel dan Kerajinan Bahan Alam
Mengatasi ordo isoptera menyerang kerajinan dan mebel bisa dilakukan dengan beberapa cara sederhana. Pada prinsipnya adalah, kita harus bisa meresapkan insektisida anti rayap pada bahan baku mebel serta serat alam. Salah satu contoh caranya adalah dengan metode perendaman. Pada metode ini, kayu serta bahan alam direndam dalam larutan anti hama. Larutan anti hama didesain meresap ke dalam kayu dan serat alam sehingga ketika nantinya dipakai untuk membuat mebel serta kerajinan, produk tersebut tidak akan disukai oleh rayap. Beberapa cara tambahan lain sejatinya bisa dilakukan. Misalnya saja dengan menggunakan cat anti rayap dan melakukan pengemasan yang baik. Akan tetapi, yang paling krusial adalah menerapkan metode pengawetan pada bahan bakunya secara langsung.
Kesimpulan
Ordo isoptera merupakan istilah taksonomik untuk menunjukkan kelompok rayap. Istilah ini sekarang sudah tidak dipakai dalam dunia ilmiah karena rayap telah digabung bersama kecoa dalam ordo Blattodea. Akan tetapi, istilah ini masih sering digunakan pada beberapa literature serta secara awam. Di masyarakat sendiri, ordo ini sering dianggap sebagai hama. Dan oleh sebab itu, harus dilakukan antisipasi khusus untuk menghadapinya. Antisipasi perlu dilakukan untuk melindungi bangunan, mebel, serta kerajinan dari rayap yang menjadi anggota ordo tersebut. Berbagai metode bisa diterapkan tetapi yang paling utama adalah menerapkan treatment pengawetan pada elemen konstruksi hingga furniture.
Semoga bermanfaat!