Semut carpenter atau carpenter ant adalah salah satu serangga perusak kayu. Semut dengan ukuran terbesar ini, memang tak memakan kayu. Namun tetap saja dapat merusak material tersebut dengan membuat sarang di dalamnya.
Carpenter ant atau “semut tukang kayu” adalah salah satu jenis semut terbesar yang pernah ditemukan manusia. Semut carpenter memiliki ukuran maksimal hingga 2,5 cm. Tapi sebagaimana semut lain, ukuran ratu carpenter ant lebih besar dari rata-rata pekerjanya. Dalam koloni ini, ada juga golongan semut pekerja dengan ukuran hanya seperempat inchi.
Baca Juga : Mengenal Anti Semut, Manfaat, dan Produk Paling Tepat Digunakan
Morfologi
Warna semut carpenter bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Secara umum, warna carpenter ant paling dominan adalah hitam, diikuti kemerahan dan kekuningan. Bagian atas thorax (dada) melengkung, dan terdapat semacam cincin rambut yang melingkari ujung abdomen (perut)
Sistem Koloni
Terdapat dua jenis pekerja: mayor dan minor. Pekerja utama atau mayor berukuran lebih besar, bertugas membersihkan sarang dan mencari makanan. Sedang pekerja minor yang berukuran lebih kecil memiliki tugas mempertahankan sarang saja. Kendali utama sarang ada pada ratu yang sekaligus merupakan induk para pekerja tersebut.
Habitat
Semut inir umumnya hidup di hutan-hutan. Carpenter ant banyak ditemukan membangun sarang pada kayu pohon yang tumbang. Tapi dalam beberapa kesempatan, juga ditemukan bersarang di pohon yang masih hidup dan rumah-rumah manusia. Kayu lembab adalah kesukaan carpenter ant.
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo: Hymenoptera
Family: Formicidae
Genus: Camponotus
Sumber Makanan
Meski bersarang di kayu dan memiliki nama “carpenter”, semut ini tidak substrat kayu. Carpenter ant merupakan serangga omnivora sejati yang tak memilih-milih makanannya. Tapi umumnya, serangga ini menyukai sekresi getah yang dikeluarkan kutu daun.
Perilaku
Carpenter ant dikenal sebagai serangga malam. Para pekerja akan mulai berburu di malam hari. Mereka saling berkomunikasi sebagaimana semut lain dengan memanfaatkan zat kimia (feromon). Hidrokarbon yang disekresikan dari perut semut akan menjadi tanda perjalanan mereka. Seiring waktu, tanda ini akan menjadi jalur transportasi utama sehingga diikuti semut pekerja berikutnya.
Selain memanfaatkan feromon, carpenter ant juga memanfaatkan jalur taktil. Mereka dapat menggunakan indera visual meski tak begitu sempurna.
Distribusi Semut Carpenter
Semut carpenter terdiri lebih dari 1000 spesies di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ancaman dan Kerusakan Akibat Carpenter Ant
Pada industri produksi dan pengolahan kayu, carpenter ant bisa menjadi masalah besar. Kayu yang baru dipanen, bila dibiarkan tanpa treatment dengan kondisi lembab akan menjadi sasaran sarang semut ini.
Total kerugian yang diakibatkan bisa jadi tak main-main. Oleh karenanya, memastikan suasana penyimpanan yang kering sangat penting. Bukan saja untuk mencegah jamur dan rayap. Namun juga untuk menghindari serangan semut ini. Sebab, meski tak memakan kayu, pembuatan sarang semut tetap akan membuat struktur kayu rusak.
Dijadikan Makanan
Semut dijadikan makanan? Nyatanya iya. Di berbagai belahan dunia, semut carpenter sering dijadikan bahan makanan. Salah satunya adalah di Australia. Orang-orang asli Australia sering mencari sarang semut ini kemudian memakan serangga-serangga tersebut setelah ditemukan. Selain itu, di Afrika, semut ini sering dijadikan santapan oleh suku San.
Sejarah juga mencatat bahwa para orang Amerika pun pernah menjadikan semut ini sebagai sumber makanan. Di Amerika dulu, para pekerja kasar sering memakan semut ini untuk mencegah scurvy, yakni penyakit yang diakibatkan kekurangan vitamin C.
Organisme Penting dalam Ekosistem Kita
Carpenter ant merupakan organisme penting dalam ekosistem kita. Serangga ini berperan sebagai predator dan juga pemakan bangkai. Sebagai pemakan bangkai, serangga ini kerap ditemukan memakan bangkai organisme lain khususnya dari golongan insekta. Adapun sebagai predator, serangga ini kerap memakan insekta-insekta yang ukurannya lebih kecil.
Aktivitas carpenter ant dimulai saat malam hari. Biasanya, mereka akan mencari bangkai serangga lain kemudian menyerap cairan di dalamnya. Di samping itu, serangga ini juga sering menyerap zat dari pohon. Dan karena sifatnya ini, carpenter ant kerap menyebabkan kerusakan pada pohon-pohon di hutan. Namun justru karena itulah semut ini berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem di hutan sehingga regenerasi dan seleksi bisa terjadi.
Hutan Ditebang, Semut Carpenter Makin Mengancam
Sebagaimana disebut di atas, sebetulnya semut tukang kayu ini hidup di hutan-hutan. Carpenter ant dengan demikian jarang mengganggu kehidupan manusia. Namun, hal ini berubah sejak makin maraknya pembalakan hutan di sana-sini. Penebangan hutan dasawarsa ini mencapai titik kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Indonesia, negara kita pun menjadi salah satu negara yang terkena dampak serius akibat illegal logging. Aktivitas ini mau tak mau memengaruhi kehidupan kita. Selain bencana-bencana besar, pembalakan liar juga membuat banyak organisme yang dulunya hidup di hutan mulai memasuki area pemukiman manusia. Carpenter ant hanya satu di antaranya.
Kehadiran carpenter ant jelas hal yang memrihatinkan. Bagaimanapun juga, spesies ini adalah "korban" dari illegal logging yang dilakukan manusia. Namun demikian, kita tak bisa abai begitu saja pada kehadiran serangga ini. Semut carpenter sebagaimana disebut di atas bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai produk kayu. Semut ini akan menambah daftar serangga destruktif yang harus diwaspadai selain rayap dan teter.
Pelaku Usaha Mebel di Area Rawan Carpenter Ant Perlu Antisipasi
Dalam bentuk seperti apa kewaspadaan terhadap semut carpenter ini mesti dilakukan? Saran kami, terapkanlah treatment pengawetan pada usaha woodworking yang Anda lakukan. Usaha woodworking atau pengolahan kayu mencakup usaha pembuatan furniture sampai kerajinan. Usaha ini menjadi salah satu bidang industri yang bisa mengalami kerugian sangat besar akibat semut carpenter.
Tapi ingat, dalam melakukan perlindungan terhadap semut carpenter, kita tak boleh sembarangan. Pengawetan hanya dilakukan secara defensif, artinya memberikan perlindungan pada kayu, bukannya secara membabi buta mencoba membasmi seluruh populasi semut terbesar ini.
Pengawetan sendiri berprinsip pada peresapan obat antihama ke dalam kayu, bambu, dan media lain yang hendak diawetkan. Pengawetan akan membuat produk furniture hingga kerajinan dihindari oleh semut tukang kayu ini. Jadi, treatment ini tidak dilakukan dengan membasmi semut-semut di lingkungan kita.
Kualitas dan efek treatemnt pengawetan sendiri sangat dipengaruhi oleh obat pengawet yang digunakan. Dan, untuk pengawetan kayu yang lebih eco friendly, efektif, sekaligus terjangkau, kami sediakan BioCide Insecticide.
Lindungi Kayu dengan BioCide Insecticide
Berikut ini berbagai kelebihan BioCide Insecticide yang menjadi alasan kenapa kami merekomendasikannya untuk Anda.
BioCide Punya Sejuta Keunggulan!
Aspek | Keunggulan BioCide Insecticide | Keterangan |
Aplikasi | Aplikasi sangat mudah dengan metode fleksibel baik dengan sistem rendam, vakum tekan, hingga celup | Banyak insektisida lain yang cara aplikasinya terbatas |
Keamanan bagi pekerja | Cypermethrin memiliki medium toxicity bagi pekerja. | Banyak insektisida lainnya yang tingkat toksisitasnya pada manusia tergolong tinggi |
Efek pada alam | Lebih ramah lingkungan sebab cypermethrin sebagai zat aktif BioCide Insecticide lebih mudah diuraikan di alam | Banyak insektisida lain yang sulit diuraikan di alam |
Penggunaan | Hemat sebab menggunakan pelarut air, dan konsentrasinya tinggi | Beberapa insektisida menggunakan pelarut solvent sehingga Anda harus membeli cairan tersendiri. Konsentrasinya juga rendah sehingga insektisida tersebut menjadi begitu boros |
Harga | Terjangkau | Relatif tergantung produknya |
Hasil | Sangat baik, bisa memberikan perlindungan menyeluruh karena merupakan insektisida spektrum target luas | Beberapa insektisida memiliki spektrum target sempit sehingga tak bisa memberikan perlindungan menyeluruh |
Ketahanan perlindungan | Tahan lama | Banyak yang tidak tahan lama |
Spesivitas | Memang didesain untuk kebutuhan pengawetan industri kayu, bambu, dan bahan alam seperti mebel dan kerajinan | Tak semua insektisida bisa dipakai untuk mengawetkan kayu dan bangunan. Sebab ada juga insektisida yang didesain untuk industri pertanian. |
Insektisida ini pada akhirnya menjadi salah satu insektisida yang kualitasnya paling handal di pasaran untuk perlindungan kayu anti semut carpenter. BioCide Insecticide memiliki aspek-aspek berkualitas mulai dari sifatnya yang lebih tahan lama sampai efeknya bagi alam yang sangat baik.
Lantas bagaimana cara mengawetkan kayu dengan BioCide Insecticide? Ada beberapa metode yang bisa Anda pilih. Anda bisa merendam kayu ke dalam larutan BioCide Insecticide, mencelupkan kayu ke dalam larutan BioCide Insecticide, sampai menerapkan sistem vakum tekan. Tiap metode di atas menerapkan prinsip peresapan. Artinya, untuk bisa melindungi kayu, zat BioCide Insecticide perlu diresapkan ke dalam substrat kayu yang hendak diawetkan.
Cara Membeli BioCide Insecticide
Beli insektisida BioCide Insecticide untuk penuhi kebutuhan Anda. Pembelian bisa dilakukan secara langsung di Bio Service Point yang beralamat di Yogyakarta, Jepara, dan juga Cirebon. Anda juga bisa membeli secara online di antiserangga.com. Tak perlu keluar tenaga dan waktu, Anda dengan cepat bisa mendapatkan insektisida ini. Jadi jangan ragu untuk segera memesan produk ini via online. Anda juga bebas bertanya ke kontak CS kami terkait dunia pengawetan kayu dan produk yang kami sediakan.
Bagaimana dengan pembelian di toko daring? Opsi ini pun bisa Anda pilih. Silahkan cari produk kami di toko daring langganan Anda. Kami telah menyediakan BioCide Insecticide di berbagai marketplace mulai dari Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan masih banyak lagi.
Nah, demikian ulasan yang kami bagikan mengenai semut carpenter. Carpenter ant pada akhirnya hanyalah salah satu organisme yang memiliki peran penting dalam ekosistem kita. Namun demikian, ada kalanya serangga ini juga bisa menjadi hama. Sifat hama carpenter ant bukan dikarenakan serangga tersebut suka memakan kayu seperti rayap dan teter, akan tetapi karena serangga tersebut membuat sarang di kayu. Secara alamiah, memang serangga ini hidup di hutan, namun dengan penebangan hutan yang makin liar terjadi, kini populasi semut carpenter mulai memasuki area penduduk dan akhirnya mengakibatkan kerusakan pada berbagai usaha woodworking. Karenanya, pelaku usaha woodworking perlu waspada dan selalu menggunakan BioCide Insecticide.